Langsung ke konten utama

Postingan

KUMBOLO

            Sering aku dengar dari Nenekku tentang sebuah danau yang begitu indah. Nenekku  menceritakannya dengan begitu bersemangat seakan ia pernah mengunjungi tempat itu, di dekatnya terdapat sebuah tangga beralaskan tanah bumi yang begitu  menanjak. Dari cerita Nenek yang selama ini telah aku dengar, aku menyebut tanjakan itu sebagai tanjakan “menuju negeri di atas awan”, dalam bayanganku tanjakan itu sangat panjang, dan sangat melelahkan untuk dilalui. Aku melihat di belakang tanjakan itu ada sebuah negeri yang satu orang pun tidak pernah tahu seperti apa. Aku sempat bermimpi pernah mengunjungi tempat itu. Aku bermimpi melihat suatu bayangan indah yang bahkan di dunia ini tidak ada seorangpun yang mampu membayangkannya. Ya, aku mengaranganya sendiri. Aku mengimajinasikannya sendiri. Sangat indah.             “Kinar, sedang apa? bantu Nenek di dapur !” teriakan itu membuyarkan lamunan indahku tentang sebuah danau dengan tanjakan beralaskan tanah di dekatnya.             “D
Postingan terbaru

GADIS MANIS DI MUSHOLLA SEKOLAH

            Jam masih menunjukkan pukul 06.10 menit. T et api, gadis bersweeter coklat itu sudah datang. Aku melihatnya setiap pagi di musholla sekolah. Pernah sekali aku melihatnya menangis lalu bersujud dengan mukenahnya yang masih ia pakai. Jujur saja, aku dat a ng sepagi ini karenanya, karena aku ingin mengenalnya. Entah, aku juga tidak ta h u kenapa dia bisa membuatku berubah seperti ini. Dari aku yang awalnya selalu telat sampai di sekolah, menjadi aku yang selalu datang kepagian, setidaknya itu menurutku. Gadis itu… murah senyum. Tapi, aku merasa dia menyimpan sesuatu di balik senyumnya yang selalu ia sunggingkan. Aku ingin sekali menemaninya. T et api, itu sangat tidak mungkin. Aku tidak bisa mendekatinya meskipun sebenarnya aku sangat ingin. Oh, Tuhan… ini tidak adil. Kenapa harus aku? Tidak boleh aku menyimpan rasa ini pada gadis itu. Ada sekat dan aku tidak mungkin menghilangkannya. Karena ak u yakin dia pasti juga tidak akan menerima kehadiranku dalam hidupnya. T et